Pertemuan ganda tradisional di fase grup saat the Blues bertandang ke Italia utara hari ini. Sejarawan klub Rick Glanvill dan ahli statistik klub Paul Dutton mengulas seperti apa laga di San Siro...
Pekan lalu, tujuh lulusan Akademi termasuk di antara para pemain yang meninggalkan lapangan Stamford Bridge – salah satunya Fikayo Tomori, mengenakan seragam Rossoneri – the Blues sukses mengubah peta persaingan grup dengan kemenangan tiga gol. <br /> <br />Pada hari Sabtu, Milan tampak berbeda mereka lebih baik daripada di Stamford Bridge, dengan meyakinkan mengalahkan Juventus 2-0. Namun, pada hari yang sama, Chelsea menjinakkan Wolves dengan skor 3-0 kedua berturut-turut – pertama kalinya klub melakukannya sejak musim gugur 2020. <br /> <br />Seperti yang terjadi, Grup E adalah yang paling ketat, hanya dua poin yang memisahkan atas dan bawah. Grup ini bisa berakhir dengan poin yang sama dan ditentukan oleh head-to-head, sehingga memengaruhi pendekatan kedua tim pada pertandingan hari ini. <br />
Pertandingan ini bisa sangat menarik. Milan akan habis-habisan untuk membalas kekalahan mereka pekan lalu, sementara Chelsea berharap untuk bisa memecah rekor buruk setelah mengalami lima kekalahan beruntun terakhir saat bertandang ke Italia.
Kabar tim Chelsea
Graham Potter menjalani awal yang mengesankan dengan rekornya bersama Chelsea di Liga Champions mau pun Liga Primer, berani merotasi skuadnya dengan mengistirahatkan beberapa pemain inti saat lawan Milan demi meraih kemenangan atas Wolves.
Tujuh perubahan dilakukan (kebanyakan untuk alasan istirahat dan pemulihan), namun ada kelancaran dan permainan progresif yang sama yang membuahkan kemenangan Rabu lalu. The Blues memaksimalkan kesalahan lawan, menemukan ruang di dalam kotak saat mengatur permainan, menguasai dan membanjiri lawan kami pada waktu-waktu tertentu.
Ini adalah pertanda bagus ketika gol mengalir di satu ujung sementara di ujung lainnya mampu menjaga gawang dari kebobolan. The Blues sebelumnya tidak lagi pernah mencatatkan kemenangan beruntun di semua kompetisi sejak Februari.
Armando Broja mencetak gol pertamanya untuk tim utama dan debut yang gemilang dilakukan oleh gelandang serang Carney Chukwuemeka.
Bek sayap yang agresif, Reece James dan Ben Chilwell, mendapat pujian atas kontribusi mereka Rabu lalu. Empat sepak pojok yang dilakukan di kuarter pertama pertandingan oleh tim London tampaknya memengaruhi Rossoneri yang awalnya agresif dan umpan Chilly yang jatuh ke kaki Wesley Fofana kemudian membuka skor.
Keduanya sangat terlibat dalam dua gol berikutnya, Reece memberikan assist untuk gol kedua dan mencetak gol ketiga dengan aksinya sendiri. Mereka mungkin mendapat sorotan lebih dalam laga kali ini, meski pun di atas kertas sebenarnya bisa saja lebih rumit. Sebagai perbadingan, hanya pemain Barcelona Ousmane Dembele yang lebih banyak melakukan umpan silang dari permainan terbuka daripada James.
The Blues juga membatasi lini serang Milan yang dianggap baik menjadi hanya empat tembakan di London. Dalam kampanye Liga Champions baru-baru ini, hanya Malmo pada Oktober 2021 (dua) dan Galatasaray pada Maret 2014 (tiga) yang melakukan lebih sedikit upaya melawan tim London.
Pemain starter reguler Pierre-Emerick Aubameyang (yang telah mencetak gol di penampilan terakhirnya sebagai starter), Chilwell, James, Thiago Silva dan Raheem Sterling kemungkinan akan kembali ke tim inti untuk pertemuan kedua ini. Apesnya Fofana yang cedera dan absen selama beberapa pekan lagi, menyusul N'Golo Kante dan Hakim Ziyech tidak ikut laga tandang ini.
Skenario balas dendam Pioli
Pelatih Milan Stefano Pioli akan menyambut potensi kembalinya bek kiri pilihan pertama Theo Hernandez, yang bermain dalam kemenangan besar 2-0 akhir pekan melawan Juve, dan pemain sayap kanan Junior Messias, yang akan meningkatkan level ancaman Milan di area lebar lapangan.
Hernandez yang dominan menyerang sangat penting untuk pelaksanaan rencana taktis Stefano Pioli, sementara kualitas Messias lebih menyerupai Alexis Saelemaekers yang masih absen. Namun Charles De Ketelaere harus absen karena cedera.
Dan melawan Juve, jenderal lini tengah Ismael Bennacer (yang membuat Ruben Loftus-Cheek bersaing ketat dengannya di pertandingan Stamford Bridge) menunjukkan bagaimana ia bisa menghentikan permainan dan mengatur metronom permainan. Pioli juga melakukan rotasi, dengan Matteo Gabbia yang jarang dimainkan bersama Fikayo Tomori di pertahanan tengah dan Tommaso Pobega menggantikan Charles De Ketelaere di lini tengah dalam formasi 4-3-3 yang cair yang memungkinkan para pemainnya menjaga para pemain berbahata the Blues.
San Siro selalu bising setiap kali bola diarahkan ke kiri kepada Rafael Leao, tetapi Tomori, yang membalas kesalahannya di Bridge, dan Brahim Diaz, menghadapi lawan dari sayap kanan, yang mencetak gol. Ini adalah kemenangan clean-sheet kedua mereka musim ini.
Pioli memuji energi, intensitas, dan determinasi timnya meski terus kehilangan beberapa pemain inti termasuk Mike Maignan, bek tengah Simon Kjaer, bek kanan Davide Calabria, gelandang serang Alexis Saelemaekers dan striker veteran Zlatan Ibrahimovic. Tidak ada yang kembali malam ini.
Kami punya sejarah
San Siro menjadi salah satu perjalanan impian para penggemar The Blues jauh sebelum kampanye perdana Liga Champions pada 1999/00. Hasil imbang 1-1 babak penyisihan grup di sana pada akhir Oktober – terutama gol penyeimbang Dennis Wise dari umpan diagonal pemain pengganti Robbie Di Matteo – langsung diabadikan dalam buku nyanyian Chelsea.
Saat itu, meski seri dan kalah di dua game pembuka (membunyikan lonceng?), tim London akhirnya lolos ke babak grup kedua dengan mengalahkan Hertha Berlin di Bridge.
Milan kalah empat kali dari lima pertandingan terakhir mereka saat menjamu klub-klub Liga Inggris. Ini adalah kunjungan kompetitif keempat kami untuk melawan Rossoneri di San Siro di semua kompetisi sejak tahun 1960-an. Dua dari tiga sebelumnya berakhir imbang, satu lainnya kalah.
Faktanya, kemenangan terakhir Chelsea di Liga Champions di tanah Italia adalah kemenangan 4-0 atas Lazio pada November 2003 dan kami selalu kalah dalam lima perjalanan terakhir, termasuk 1-0 musim lalu di Juventus.