Frank Lampard merasa kekalahan dari Bayern Munich ini menjadi sebuah “pelajaran keras” bagi para pemainnya di turnamen elite Liga Champions.

Tim asal Jerman itu mencetak tiga gol di babak kedua dan memperkecil kans Chelsea di leg kedua yang akan digelar di Munich bulan depan. Meski tahu benar kualitas tim tamu, Lampard juga frustrasi pasukannya tak mampu meningkatkan permainan mereka untuk menandingi lawan.

“Itulah sepak bola di level ini,” kata si bos.

“Bayern Munich punya level yang fantastis. Jika tidak melakukan segalanya dengan benar maka ini akan jadi malam yang berat. Kami tidak melakukan segalanya dengan baik, kami tidak percaya diri saat menguasai bola. Itulah kekecewaan terbesar saya, terutama sejak start hingga finis.”

“Kami ingin bermain di sini, kami menunjukkan ini sepanjang musim, tapi hari ini kami jauh dari itu. itu bisa terjadi dalam atmosfer yang intens, yang menjadi perhatian semua orang. Ini pelajaran yang keras dan sebuah realita bagi para pemain mengenai level yang ingin kami capai.”

“Kualitas mereka sangat berkualitas, dan diperkuat dengan pemain-pemain seperti Lewandowski, Muller, Boateng, Neuer, Alaba, yang telah lama ada di sana. Ada banyak pemain di tim mereka yang harus kami hormati.”

“Kami menderita di momen-momen di babak pertama namun kami bertahan dengan ulet. Secara teknik, pertahanan kami tidak bagus-bagus amat, namun kami tetap berada dalam permainan dan memiliki beberapa peluang.”

“Kami harus menunjukkan kemampuan kami selama 90 menit. Ada yang sedikit meleset dalam proses terciptanya gol pertama, namun dengan ketajaman saat menyelesaikannya, menunjukkan kualitas tim mereka yang akan mencetak gol jika mendapat peluang.”

Lampard menjelaskan yang harus dipelajari dari pengalaman ini

“Mereka harus menggunakan ini untuk memberi efek positif, bahkan jika tidak terasa seperti itu malam ini.”

“Di sana juga ada banyak pemain yang belum pernah tampil di fase gugur Liga Champions, bermain di Liga Europa yang sangat berbeda, atau pernah bermain beberapa tahun lalu dan tidak di Chelsea ketika kami masuk ke semifinal dan final.”

“Ketika mengalami hal yang tidak disangka-sangka seperti malam ini, satu-satunya jawaban, baik tua atau muda, adalah tidak melihat bagian lain dari tim melainkan diri sendiri. ‘Siapa lawanku, siapa kompetitor yang langsung kuhadapi? Bagaimana perasaanku saat menghadapi mereka?’”

“Ada beberapa pemain yang tampil baik di tim kami, terutama Kovacic, yang bermain dengan kepribadian dan kualitas yang membuat Anda berpikir ‘dia bisa bermain di tim mana pun dengan level seperti itu’. Selain itu, kami harus melihat bahwa kami tidak mempertontonkan itu malam ini.”

“Kami memilih sistem yang berjalan dengan baik akhir pekan lalu. Saya tahu ini akan bekerja dengan cara yang berbeda hari ini, membuat mereka banyak menguasai bola dengan menurunkan satu orang lebih banyak di belakang, namun orang itu juga akan membuat kami lebih aman. Setelah itu adalah soal duel. Itu kurva pembelajaran untuk kami.”

Chelsea harus mengerahkan segala upaya di leg kedua…

“Kami harus pergi ke Munich dan bermain dengan rasa bangga dan melihat apa yang bisa kami lakukan di sana. Dalam pendekatannya, kami tidak bisa terlalu banyak melihat ke skor. Jelas sekali kami berada dalam posisi yang sangat tidak menguntungkan menjelang leg kedua. Ini merupakan pertunjukkan karakter, itulah yang bisa kami lakukan.”