Mari kita lihat statistik dari kemenangan kami di final Liga Europa, yang mana memunculkan angka-angka yang mengagumkan soal performa individu pemain-pemain Chelsea dan menunjukkan betapa mematikannya kami di babak kedua…
Arsenal lebih banyak melepas tembakan, 16 berbanding 14, namun itu tidak berarti apa-apa.
Di babak pertama, kedua tim melepas total sembilan tembakan, dua mengarah ke gawang, keduanya dari Chelsea.
Di babak kedua tercipta 21 tendangan. Enam dari sembilan tembakan kami mengarah ke gawang dan empat di antaranya membuahkan gol, dalam waktu 23 menit.
Dari 12 sepakan yang dilakukan Arsenal di babak kedua, hanya dua yang menguji Kepa, enam meleset dan empat lainnya terblok.
Sembilan dari 16 percobaan Arsenal dilakukan setelah kami unggul 4-1.
Dua gol Eden Hazard tercipta dari tiga percobaan, sementara satu gol Olivier Giroud dihasilkan dari tiga percobaan.
Penguasaan bola kedua tim terbilang seimbang (50,1 persen untuk kami). Granit Xhaka (7,4 persen) adalah pemain yang paling lama menguasai bola, diikuti oleh Mateo Kovacic (7 persen) dan Jorginho (5,8 persen).
Hazard melakukan 80 sentuhan (lihat gambar di atas), hanya kalah dari Xhaka (84).
Di kubu Chelsea, umpan sukses Kovacic adalah yang terbanyak (80). Jorginho melepas 47 operan sukses dan hanya enam kali salah umpan di sepanjang pertandingan.
Untuk kategori umpan kunci, Hazard memimpin dengan lima umpan yang salah satunya jadi assist untuk gol Pedro. Giroud membuat tiga umpan kunci.
Hazard juga melakukan lima dribel sukses, dua lebih banyak ketimbang pemain di urutan berikutnya, Kovacic.
Giroud dan David Luiz masing-masing memenangi tiga duel bola atas, tertinggi di kubu Chelsea.
Jorginho melakukan tujuh tekel sukses, tertinggi di laga tersebut. Emerson adalah di urutan berikutnya dengan empat tekel.
Cesar Azpilicueta membuat empat intersepsi, dua kali lipat lebih banyak ketimbang pemain di urutan kedua, David Luiz. Pemain asal Brasil itu melakukan tiga clearance yang mana adalah yang tertinggi di laga itu.