Tahun 2020 dimulai dengan hasil tandang imbang pertama kami di liga musim ini, di mana gol cepat Chelsea setelah kick-off di Pesisir Selatan disamakan oleh gol brilian Brighton dalam 10 menit terakhir pertandingan.

Kedua gol berasal dari situasi bola mati. Cesar Azpilicueta merayakan laga ke-100 sebagai kapten Chelsea dengan sebuah gol yang diciptakan dari jarak dekat, memanfaatkan sebuah sepak pojok. Meski setelah itu kami jarang menciptakan peluang bersih lagi, pasukan Frank Lampard tetap mencari makna dari hasil ini menyusul kekelahan yang terakumulasi sepanjang Natal.Brighton kesulitan menjalankan strategi mereka, terutama di babak pertama, dan ketika berhasil melakukannya ketika kami hanya menyisakan satu atau dua pemain di sepertiga akhir lapangan, pemain-pemain seperti Toni Rudiger dan Kurt Zouma biasanya terlalu kuat dan cepat untuk pemain lawan. Kepa hanya melakukan satu penyelamatan cemerlang di babak pertama.Namun kendali permainan kami perlahan berkurang seiring berjalannya laga. Mungkin faktor kelelahan. Kepa kembali menggagalkan upaya the Seagulls dengan sebuah penyelamatan apik lainnya namun dia akhirnya tak berdaya menghentikan tendangan spektakuler Alireza Jahanbakhsh yang didahului dengan sepak pojok. Kiper kami ini harus lebih tajam lagi demi mempertahankan tiga poin penuh tidak pergi begitu saja. Untuk tim pertama yang dia turunkan di tahun 2020, Lampard kembali menggunakan jasa Christian Pulisic dan Reece James, yang telah pulih dari cedera, untuk membantunya menyegarkan tim menjelang akhir dari periode sibuk ini.

Jorginho, yang memberikan pengaruh besar di markas Arsenal tiga hari lalu, juga kembali ke starting line-up yang kembali menggunakan formasi empat bek seperti saat mengakhiri laga itu. Zouma, berpartner dengan Rudiger di jantung pertahanan - tanpa Fikayo Tomori hari ini - memainkan laga ke-100 untuk Chelsea.Dengan formasi 4-2-3-1, Mason Mount diposisikan sebagai gelandang di belakang Tammy Abraham, perubahan yang didasari oleh keyakinan Lampard bahwa, seperti yang disampaikannya sebelum laga, Brighton mungkin akan menekan hingga jauh ke depan dan para pemain kami akan bisa memenangi bola jika menampilkan energi yang cukup, mengingat gaya tim tuan rumah mengandalkan pembangunan permainan dari belakang. Ini terbukti di fase awal pertandingan.Namun, Brighton yang punya peluang mencetak gol terlebih dahulu. Steven Alzate, yang kali ini diturunkan, menembak, dan bola melebar setelah mengenai pemain Chelsea.Kami berhasil menyelamatkan gawang dalam situasi sepak pojok yang menyusul kemudian namun sebaliknya dengan Brighton ketika the Blues memenangi sepak pojok di menit kesembilan. Willian mengumpan, Zouma memenangi duel bola atas, dan membuka kesempatan bagi Abraham untuk menembak. Meski pemain Brighton, Aaron Mooy, berhasil memblok tembakan tersebut, Azpilicueta muncul untuk menuntaskannya. Kami unggul 1-0 di 10 menit pertama. Ideal. Kami jarang-jarang mencetak gol lewat sepak pojok dan kali ini berhasil. Namun demikian, nantinya kami kemasukan dengan cara serupa.

Masalah The Seagulls berlanjut ketika bek kiri mereka yang bertubuh besar, Dan Burn, harus meninggalkan lapangan akibat patah tulang selangka yang dideritanya saat berduel bola atas dengan James - yang akhirnya dimenangi oleh si pemain muda Chelsea.Kami seharusnya bisa unggul dua gol di menit ke-28 ketika Abraham berhasil merebut bola Davy Propper. Namun, bukannya mengoper ke Willian yang tak terkawal di sebelah kanannya, dia menembak sendiri peluang tersebut. Bola mengenai pemain lawan lalu melebar. Ketika telah mencetak 14 gol di paruh pertama musim, tidaklah mengejutkan bila penyerang tengah kami ini ingin memaksimalkan sendiri peluang yang dimilikinya.Sisa babak pertama kurang mengalir. Pulisic mencoba melakukan sesuatu untuk tim tamu dengan giringan-giringannya ke jantung pertahanan Brighton, namun berhasil ditekel pada giringan kedua. The Seagulls langsung menyerang balik dengan cepat dan memaksa Kepa melakukan penyelamatan dengan sebelah tangannya demi mempertahankan keunggulan hingga turun minum. Sebelum peluit babak pertama ditiup, Pulisic berhasil menciptakan ruang sendiri lalu menembak namun melebar.

Brighton menikmati periode terbaik mereka menjelang interval namun mereka tetap melakukan perubahan dengan mengubah formasi menjadi 4-2-3-1 juga. Dan, terbukti penampilan mereka meningkat. Pulisic kembali menguji tim tuan rumah dengan satu tembakan yang bisa dimentahkan dan satu tembakan lagi yang masih melebar. Sepakan Kante juga bisa dihentikan Mat Ryan - menyusul sebuah gerakan terbaik di laga itu.Waktu tersisa 10 menit lagi ketika Kepa melakukan penyelamatan penting keduanya, dengan menjatuhkan diri untuk menghalau percobaan Aaron Connolly yang memantul ke tanah. Peluang ini didahului dengan tendangan bebas yang diarahkan ke kotak penalti kami.Sayangnya, tiga menit kemudian the Seagulls berhasil menyamakan kedudukan dari situasi bola mati. Lewis Dunk menyundul bola tendangan penjuru dan divoli oleh pemain pengganti Jahanbakhsh dengan tendangan overhead.

Callum Hudson-Odoi, yang menggantikan rekannya, nyaris bisa mengembalikan dua angka yang tercuri namun sepakannya masih melambung. Brighton pun masih punya satu peluang lagi, yang sukses digagalkan oleh Kepa dengan kakinya. Tim tuan rumah kembali mendapat peluang dari tendangan bebas namun akhirnya kedua tim harus puas berbagi poin.

Chelsea (4-2-3-1): Kepa; James, Rudiger, Zouma, Azpilicueta (k); Kante, Jorginho; Willian, Mount (Kovacic 72), Pulisic (Hudson-Odoi 65); Abraham.Cadangan Caballero, Lamptey, Christensen, Emerson, Batshuayi.Gol Azpilicueta 10Kartu kuning Zouma 69, Kovacic 82, James 90+4

Brighton (4-1-2-1-2): Ryan; Montoya, Webster, Dunk (k), Burn (Bernardo 22); Propper; Bissouma (Connolly h-t), Alzate; Mooy (Jahanbakhsh 68); Trossard, Maupay.Cadangan Button, Duffy, Stephens, Gross.Gol Jahanbakhsh 84Kartu kuning Dunk 71, Maupay 90Penonton 30,559Wasit Graham Scott