Dalam pantauan media terbaru kami yang berhubungan dengan Chelsea, terdapat spekulasi tentang Pierre-Emerick Aubameyang yang mungkin akan hengkang dari Arsenal setelah pembicaraan kontraknya terhenti dan Hakim Ziyech bicara Eredivisie yang harus mengakhiri musim secara prematur.
Berita-berita ini diambil dari sumber eksternal yang tidak mewakili pandangan maupun posisi Chelsea Football Club.
Aubameyang akan pindah dari Gunners ke Blues?
Daily Express melaporkan bahwa Arsenal siap mendengarkan penawaran untuk Pierre-Emerick Aubameyang setelah pembicaraan kontraknya terhenti. Chelsea muncul sebagai salah satu klub yang difavoritkan mendapat tanda tangan pemain striker internasional asal Gabon itu.
Musim ini Aubameyang adalah pencetak gol terbanyak kedua (17 gol) di Premier League setelah Jamie Vardy. Dikabarkan, Arsenal tidak dapat mencapai kata sepakat dengan kapten klubnya yang kontraknya tinggal tersisa satu tahun lagi.
Situasi ini membuka kemungkinan baginya untuk pindah di musim panas mendatang dan the Blues disebut-sebut sebagai salah satu calon destinasinya. Demikian menurut Metro.
“Ketika klub-klub tampaknya tidak akan mengucurkan dana besar dan Arsenal berpeluang kehilangan si pemain secara gratis, the Gunners akan menerima penawaran sekitar £30 juta,” tulis laporan tersebut.
“Itu akan membuat Barcelona senang, klub yang telah memonitor eks andalan Dortmund itu selama 12 bulan terakhir. Namun, jika Aubameyang ingin bertahan di London, asa Chelsea untuk mendaratkan si pemain depan, yang ingin sekali tampil di Liga Champions musim depan, akan kembali membumbung.”
“Arsenal lebih suka menjualnya ke klub di luar negeri namun jika klub tersebut tidak lolos ke Liga Champions, maka prioritasnya adalah memberikan gaji sebesar £200.000 per pekan sebelum pajak kepada Aubameyang.”
Ziyech soal berakhirnya musim kompetisi di Belanda
Menurut Goal.com, Hakim Ziyech menggambarkan perasaannya yang tak mampu mengucap salam perpisahan kepada Ajax sebelum pindah ke Chelsea sebagai sesuatu yang “aneh”.
Pemain internasional Maroko ini berharap dapat menutup musim keempatnya bersama klub yang bermarkas di Amsterdam itu dengan gelar Eredivisie kedua beruntun. Namun demikian, kesempatan itu sirna setelah liga Belanda memutuskan untuk mengakhiri kompetisi tanpa menetapkan juara.
“Jelas, ini bukan cara yang saya inginkan untuk menyudahi musim dan berpisah dengan Ajax,” jelasnya kepada Voetbal International.
“Saya, dan semua orang di klub, memiliki bayangan yang sangat bagus untuk beberapa bulan ke depan. Itu tidak terjadi dan sangat disayangkan.”
“Saya tahu itu sudah selesai saat (PM Belanda Mark) Rutte berkata tidak akan ada sepak bola hingga awal September. Saya ingin menyudahi masa bakti saya di sini dengan cara yang baik, dengan titel juara.”
“Di sisi lain, saya langsung menerimanya karena alasan yang jelas. Sekarang kesehatan semua orang adalah yang terpenting. Bukan cuma saya, tetapi semua orang di Belanda dan di tempat lain di dunia.”
Ziyech mengaku sedikit mendapat penghiburan dari kemenangan 3-1 Ajax di markas Heerenveen di laga terakhirnya untuk klub, 7 Maret lalu.
“Untungnya kami menang,” katanya. “Itu untuk saya, di Ajax. Selesai. Aneh, memang.”
“Saya rasa benar jika dibilang ini sebuah petualangan yang luar biasa. Saya bisa mengalami hal-hal hebat di Ajax dan juga hal-hal yang kurang menyenangkan.”
Ba bersimpati dengan terpelesetnya Gerrard yang harus dibayar mahal
Kepada Sky Sports, Demba Ba berkata bahwa Steven Gerrard pasti “sulit menerima” kesalahan yang dibuatnya saat melawan Chelsea pada 2014, yang terbukti merugikan Liverpool yang berharap bisa menjuarai Premier League.
Gerrard terpeleset menjelang turun minum, membuat Ba terbebas dan membuka gol untuk the Blues dalam laga yang berakhir dengan kemenangan 2-0 di Anfield. Kekalahan itu memudarkan harapan the Reds untuk menjadi kampiun liga yang pertama kalinya setelah menanti selama 24 tahun.
Ba bersimpati kepada Gerrard yang pensiun pada 2016 tanpa sekalipun meraih medali juara Premier League.
“Saya rasa itu pasti sulit diterima,” kata striker asal Senegal.
“Andai saya berada di posisinya, yang tak bisa saya bayangkan sampai sekarang, pastinya akan sangat tidak menyenangkan bagi seorang pemain yang sudah bermain begitu lama untuk satu tim dan tampil begitu hebat untuk satu tim, melewatkan gelar juara dengan sebuah kesalahan seperti yang dia lakukan.”
“Tentunya (saya) bersimpati sampai pada tingkat tertentu, mungkin. Saya tidak terlalu memikirkan itu.”